Senin, 04 Mei 2015

TUGAS AKHIR STUDI BUDAYA (FENOMENA)

07.14 Posted by Unknown 1 comment
FENOMENA MUSIK ELEKTRONIK DI INDONESIA

Pada zaman sekarang ini rasanya musik sudah menjadi bagian dari hidup kita. Dalam aktivitas apapun kita hampir tidak pernah lepas dari iringan musik atau bersenandung dalam hati kita. Tentunya kita pun sering sekali mendengar belakangan ini istilah Electronic Dance Musik atau yang biasa kita kenal dengan istilah EDM. EDM sendiri mulai kembali booming di Indonesia sejak tahun 2011-an. EDM sendiri adalah perkembangan dari musik trance. Trance sendiri sudah ada sejak lama. Musik trance adalah music elektronik yang sedikit penyanyi di dalam setiap lagu-lagunya. EDM banyak dikenal orang sebagai musiknya orang dugem, atau musik dance, atau juga diketahui sebagai musik yang diproduksi oleh para DJ (disc jockey). EDM atau kepanjangan dari electronic dance music memang berhubungan dengan kehidupan malam, lantai dansa, dan disc jockey (DJ) atau produser musik elektronik. Tapi, ada penjelasan lebih jauh tentang musik elektronik yang selalu menjamur di kalangan remaja di tiap zaman ini.

Electronic dance music adalah produksi musik melalui berbagai instrumen elektronik seperti synthesizer, midi keyboard, turntable, mixer, bass, dan sebagainya. Di masa kini, EDM bahkan bisa diproduksi melalui berbagai aplikasi komputer. Makanya, para DJ dan produser sering tampil dengan menggunakan laptop mereka. Musik-musik yang dihasilkan merupakan gabungan dari berbagai instrument elektronik tersebut.

EDM di tiap zaman
1960s
Ini adalah masa kelahiran musik elektronik. Pada era itu, instrumen elektronik yang dipakai antara lain bass dan beberapa synthesizer. Musik-musik pop dan rock mulai menambahkan instrumen tersebut ke dalam lagu-lagu mereka. Misalnya saja band legendaris The Beach Boys di lagu Good Vibrations (1966).

Artis: EDM memang belum akrab di telinga para pecinta musik pada masa itu. Tapi ada satu produser dari Australia, Val Stephen, yang merilis satu album penuh EDM di era itu. Setelah itu, banyak produser yang mulai memanfaatkan instrumen elektronik walau lebih digunakan untuk mengatasi masalah teknis suara.



1970s
Era ini terkenal banget sebagai kejayaan musik disko. EDM yang terkenal pada masa itu pun merupakan musik elektronik disko. Penyanyi seperti Donna Summer atau band seperti Bee Gees adalah artis disko yang populer di era ini. Mereka mulai menggunakan sentuhan musik elektronik di jaman itu. Enggak cuma musik disko, muncul pula subgenre synthpop yang mulai diminati masyarakat.

Artis: Di era 70an mulai muncul juga band yang berfokus pada musik elektronik dan synthpop yaitu Kraftwerk asal Jerman yang terkenal dengan salah satu albumnya, Autobahn (1974).



1980s
Setelah kepopuleran Kraftwerk di era 70-an, synthesizer pun jadi instrumen musik elektronik yang dominan pada era 80-an. Kemunculan genre alternatif seperti synthpop pun kemudian menggeser eksistensi musik disko 70-an.

Artis: Kraftwerk tetap mempopulerkan EDM mereka di era ini. Selain itu, di era ini juga mulai muncul sebuah budaya DJ dengan DJ-DJ terkenal seperti Larry Levan dan Frankie Knuckles.



1990s
Penggunaan komputer mulai banyak digunakan musik elektronik pada era ini. Dengan perkembangan teknologi dan komputer, membuat semakin banyak orang dapat memproduksi musik elektronik mereka sendiri. Wilayah Eropa terutama Jerman menjadi saksi kemunculan DJ dan produser musik elektronik ternama.

Artis: DJ seperti Paul Van Dyk jadi salah satu nama penting dalam dunia musik elektronik khususnya subgenre musik trance pada era itu. Beberapa musiknya yang terkenal adalah remix lagu Love Stimulation karya Humate dan hit single Paul yang berjudul For an Angel.



2000s
Di era ini, EDM makin berkembang. Mulai muncul juga berbagai sub-genre seperti trap (hip-hop elektronik), dubstep, nu-disco, dan electro house.

Artis: Salah satu artis EDM beraliran nu-disco adalah duo asal Prancis Daft Punk yang namanya mulai terkenal di akhir 1990-an dan awal 2000-an. Beberapa DJ lain yang mungkin namanya udah enggak asing lagi merupakan artis EDM nu-disco dan electro house era ini bahkan hingga sekarang yaitu Calvin Harris, David Guetta, Deadmau5, dan Avicii. Selain itu, ada pula genre trap yang mulai dikenal dengan kemunculan duo DJ Flosstradamus di era 2000-an. 




2010s
Sekarang, EDM tetap menjamur. Sub-genre dubstep menjadi semakin dikenal di era ini. Begitu juga dengan electro house kian bermunculan di jaman 2010-an. Genre electro pop pun semakin dikenal masyarakat. Para DJ 2000-an terlihat sering melakukan kolaborasi dengan penyanyi-penyanyi ternama. Misalnya, Calvin Harris berkolaborasi dengan Rihanna dalam lagu We Found Love dan  David Guetta feat. Usher dengan lagu Without You.

Artis: Di awal era ini, dubstep jadi musik yang cukup digemari berbagai kalangan. Apalagi dengan kepopuleran Skrillex dengan yang memproduksi musik dubstep di lagu First of the Year (Equinox).

Zedd adalah DJ asal Jerman yang belum lama ini manggung di Djakarta Warehouse Project 2013. Cowok bernama asli Anton Zaslavski ini punya musik yang enak banget seperti lagu hits-nya Clarity yang berkolaborasi dengan Foxes. 

Selain itu, EDM juga kedatangan produser muda asal Inggris yaitu Disclosure. Settle, debut album duo bersaudara Guy dan Howard Lawrence ini bahkan langsung mendapat nominasi Best Dance Album untuk Grammy Awards 2014.



Dalam kaitan dengan mata kuliah Studi Budaya, yaitu HEGEMONI. Kaitan hegemoni dengan electronic dance musik karena electronic dance musik sendiri berasal dari budaya barat. Tapi masayarakat Indonesia dapat menerima dan menikmati electronic dance music tanpa ada paksaan dari budaya luar karena masyarakat langsung menerima jenis musik ini. Banyak dari mereka pergi ke acara- acara konser musik ini karena keinginan mereka sendiri. Berkaitan LIFESTYLE penggemar electronic dance music tidak terlalu membutuhkan untuk pergi ke acara konser-konser tetapi mereka pergi hanya sebatas keinginan untuk bersenang-senang atau bahkan untuk memuaskan gengsi mereka karena rata-rata mereka tidak mengerti jenis musik ini, kebanyakan hanya agar dianggap eksis saja. Hal ini pun berhubungan dengan CONSUMER CULTURE CONSUMER BEHAVIOR yang berkaitan dengan faktor pribadi. Hal ini dapat dikaitkan dengan faktor pribadi karena banyak dari mereka membeli CD ataupun bahkan tiket konser karena hanya untuk gaya hidup yang mengikuti perkembangan zaman atau demi gengsi semata.


1 komentar:

  1. Selain kesimpulan, isi blog ini sama dengan artikel pada website http://www.kawankumagz.com/read/kenalan-sama-musik-edm

    Copy-paste?

    BalasHapus